Kenangan masa kanak-kanak memang tak akan pernah
bisa dilupakan begitu saja. Dari pertama masuk sekolah, main bareng teman,
hingga pengalaman-pengalaman konyol yang kalian lakukan semasa kecil tak akan
mudah terhapus dari memori.
Bahkan mungkin ada beberapa dari kalian yang rindu akan
permainan masa kecil yang sekarang sudah semakin banyak ditinggalkan dan makin
susah buat dicari.
Beberapa jenis mainan itu akan Hipwee bahas satu-persatu
untuk menyegarkan kembali kenanganmu yang sudah bertahun-tahun terpendam di
bagian paling dasar memorimu.
1.
YOYO
Siapa yang tak kenal Yo-yo? Mainan yang dimainkan oleh anak-anak di seluruh
dunia. Tapi masih ingat gak sama yo-yo yang dari kayu?
Umumnya
terbuat dari kayu yang dibentuk bulat, lalu dikasih benang yang cukup tebal.
Namun di yo-yo versi moderen ada yang dihiasi make lampu warna-warni juga.
Bahkan saat ini yo-yo ini sudah banyak dilombakan lho! Di luar negeri sana bahkan ada banyak pemain
yo-yo profesional.
2. KAPAL OTHOK-OTHOK
Kapal
othok-othok, mainan dari seng yang bisa melaju di permukaan air dan menanam
semangat nasionalisme dalam dirimu sejak kecil
Kapal ini biasa terbuat dari lembaran seng, yang dibentuk
menyerupai kapal, lengkap dengan nahkoda, cerobong asap, bendera merah putih
dan senapan mesinnya. Cara memainkannya cukup mudah. Tinggal letakkan kapal
seng ini di ember yang telah diisi air, kemudian isi bagian tangki di dalam
kapal dengan minyak tanah. Setelah itu, nyalakan sumbu yang ada untuk
menggerakkan kapal ini. Jengjejeng!! Bunyi tok tok tok tokakan
terdengar dari suara mesinnya. Karena itulah kapal ini disebut dengan kapal
otok-otok.
3.
TLEMBUNGAN
Digulung
di ujung sedotan, dikulum-kulum lalu di tiup. Masih ingat gak dengan
gelembungan balon yang biasa kamu beli dari abang-abang mainan sepulang
sekolah?
Di
lain daerah, gelembungan ini disebut dengan berbagai macam nama seperti balon
tiup, balon lem dan tlembungan. Mainan ini cukup unik, karena berupa gel yang
diletakkan di dalam tube kecil yang terbuat dari tembaga. Bentuk gel dari
tlembungan ini mirip dengan lem castol yang sering buat nge-lem sepatu itu.
Untuk bisa mendapatkan balon yang besar, kamu cukup mengeluarkan
gel dari dalam tempatnya, kemudian letakkan di salah satu ujung sedotan,
kemudian tiup. Yah, pada akhirnya banyak temen-temen yang jahil juga sih,
karena pas udah gede mereka sengaja meletuskan balon itu tepat di depan muka
kamu hahaha.
4.
KELERENG
Kelereng,
yang kalau udah buanyaaak banget bisa jadi komoditas untuk diperjual belikan.
Hahahaa
Siapa
yang nggak tahu permainan ini? Sampai hari ini kelereng atau gundu masih
dimainkan anak-anak di Indonesia. Pergi aja ke kampung-kampung, kamu akan
menemukan bocah-bocah baik yang laki maupun perempuan lagi seru-serunya
membidik kelereng lawannya.
Dalam permainan ini, kamu harus menembak atau mengenai kelereng
lawan dengan kelerengmu. Nanti biasanya sih kelereng lawan yang kena sama
kelerengmu bakalan jadi milik kamu
5.
MOTOR SRENG
Tahu
dengan yang namanyaser-serangak? Itu lho
motor-motoran dari sengyang nggak hanya bisa jalan lurus, tapi cuma bisa
berputar-putarcepat di tempatnya
Mungkin masih banyak dari kalian yang asing sama permainan
ini. Wajar sih, ini memang nggak sepopuler kayak kapal seng gitu. Cara mainnya
adalah dengan mengitkannya ke benang tali, kemudian menariknya dengan cukup
keras. Lalu saksikanlah si motor balap ini bergeraik naik turun dengan cepat
disertai bunyi seng yang mendesing
6.
GASING
Mengadu
gengsi dan semangat dengan bermain gasing tradisional yang terbuat dari kayu,
bukan dari plastik seperti sekarang
“Ayo! siapa berhenti duluan dia kalah! hukamnnya
jalan jongkok!”
Biasanya terbuat dari kayu atau tanah lempung yang bagian
bawahnya diberi kelereng. Trus cara mainnya: gulung bagian kepala gasing dengan
tali, lalu lepaskan dengan cara ditarik di atas permukaan datar. Kemudian untuk
menjaga gasing agar bisa terus berputar, kalian biasanya bawa daun kelapa yang
sudah dibuang lidi-nya untuk kemudian disabetkan ke arah gasing yang sudah
berputar. Biar tahan lama berdirinya.
7.
BOLA BEKEL
Bola
Bekel, mainan favorit para gadis-gadis cilik zaman beheula
Kalau di Jawa biasanya sih disebut
dengan permainan gatheng atau bal
centil. Ya, karena
bolanya itu centil banget bisa locat kesana-kemari. Untuk main bola bekel ini,
biasanya para partisipan membolak-balik sesuatu yang berbentuk melengkung dari
kuningan. Tapi bola-nya jangan sampai menyentuh lantai lebih dari satu kali.
8.
DAKON
Congklak
atau dalam bahasa Jawa disebut Dakon
Meski terlihat simpel, sebenarnya
permainan ini membutuhkan strategi dan kemampuan berhitung cepat untuk
mengalahkan lawanmu.Biasanya mainnya menggunakan cangkang kerang atau bahkan
dalam versi hematnya ada yang menggunakan kerikil.
9.
LAYANGAN
Lalu
ada si murah-meriah, Layangan. Tapi bagi yang uang jajannya di stop oleh ibu,
nunggu layangan putus aja di lapangan, biar hemat.
“Oii!! layangan putuss!”
Kejar!
Kejar!
Itu sih teriakan-teriakan yang biasa banget bagi anak-anak desa
kalo ada layangan putus. Kamu yang nggak punya uang buat beli layangan, pasti
bahagia banget kalo ada yang teriak seperti itu. Karena ini artinya adalah
kesempatanmu untuk mendapatkan layangan gratis.
Tapi masalahnya, layangan putus itu seringnya masuk ke halaman
orang lain, atau nyangkut di pohon, bahkan tiang listrik.
10.
ULAR TANGGA
Ular
tangga dan monopoli adalah alternatif seru bagi kamu yang ingin membunuh waktu
Mainan
ini sangat populer bagi mereka yang ingin membunuh waktu. Misalnya, bagi mereka
yang sedang berpuasa. Apalagi di zaman dahulu, waktu bulan Ramadhan tiba,
anak-anak sekolah libur satu bulan penuh,cuy!Jadi
karena nggak ada kegiatan, main monopoli aja deh!
Kedua mainan ini biasanya sih ada dalam satu paket gitu. Misal
di satu sisi kertas karton adalah gambar ular tangga, dan sisi satunya lagi
merupakan permainan monopoli. Terus cara mainnya juga sama-sama dengan cara
melempar dadu. Bedanya kalau ular tangga adalah cepet-cepet sampai ke kotak
finish, sedangkan tujuan monopoli adalah menguasai sebanyak-banyaknya lahan
yang ada di papan monopoli.
Sumber: http://www.hipwee.com/hiburan/14-mainan-dari-era-90-an-yang-bakal-mengingatkan-betapa-bahagianya-masa-kecilmu-dulu/
No comments:
Post a Comment